Kamis, 22 Juli 2010

Toyota Kumpulkan Fakta Kerusakan Pompa Bahan Bakar

TEMPO/Nita Dian

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Toyota Astra Motor (TAM) sedang mengumpulkan fakta soal kerusakan pompa bahan bakar atau fuel pump yang menimpa beberapa produknya. Setelah fakta terkumpul, TAM akan menyerahkan data itu kepada Toyota Motor Corporation (TMC) sebagai induk usaha Toyota di seluruh dunia.

“Kami sudah berkonsultasi kepada principal (TMC). Tapi memang belum ada hasil yang mengarah kepada sebuah kesimpulan,” kata Joko Trisanyoto, Direktur Marketing PT Toyota, kepada Tempo, Kamis (22/7), yang enggan menjelaskan kapan pemeriksaan tersebut selesai.

Namun yang menjadi perhatian Toyota adalah memastikan pasokan pompa bisa memenuhi permintaan, yang mendadak tinggi dalam dua bulan terakhir. Selama ini rata-rata permintaan hanya 80 unit sebulan. “Sekarang meningkat empat kali lipat,” ujar Joko.

Ia menampik kabar bahwa persediaan pompa menghilang di pasar. “Bukan hilang, memang persediaan sedikit karena sifat pompa yang slow moving (peranti yang tak cepat diganti),” tuturnya. Namun, Joko menambahkan, Toyota sudah mendesak pemasok meningkatkan produksi pompanya.

Sejumlah pemilik mobil mengaku kendaraan mereka kerap kali mogok. Padahal komponen lain tak bermasalah. "Sampai Rabu, sudah ada kerusakan fuel pump pada 30 mobil. Sinyalemen kami pada faktor bahan bakar. Sebab, kejadian ini bukan pada satu mobil, tapi puluhan," kata Pujiyono Wahyuadi, Ketua Umum Karimun Club Indonesia.

Persoalan serupa dialami pengemudi taksi Blue Bird. Sejak Juni hingga Rabu lalu, sedikitnya 1.200 unit taksi mengalami masalah pada pompa bahan bakar. Mesin mobil kerap tersendat kalaupun bisa dinyalakan. Mobil bermasalah umumnya Toyota Limo produksi 2009-2010.

Teguh Wijayanto, Kepala Hubungan Masyarakat PT Blue Bird Group, mengatakan perusahaannya belum bisa mengambil kesimpulan soal kerusakan. Tapi saat ini Blue Bird sudah menyampaikan keluhan kepada PT Toyota Astra Motor sebagai agen tunggal pemegang merek Toyota. "Selain meminta perbaikan, kami minta penjelasan," katanya.

Namun Corporate Secretary PT Pertamina, Toharso, mengatakan bahwa premium yang dihasilkan Pertamina telah memenuhi spesifikasi standar sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi tentang bahan bakar yang dipasarkan di dalam negeri. "Belum ada satu pun pihak yang menyampaikan soal kerusakan fuel pump valve akibat kualitas premium Pertamina," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar